Yogyakarta telah tersohor akan kebudayaan
Jawa-nya yang kental. Tak salah bila julukan The Heart of Java melekat pada kota ini. Banyak wisatawan datang ke
Jogja untuk menikmati tradisi asli masyarakat Jawa. Namun, apabila anda
menginginkan produk wisata yang berbeda, cobalah mengunjungi Gunungkidul.
Deretan pegunungan karst, keindahan goa dan sungai bawah tanah, serta pantainya
yang menghadap Samudera Indonesia bisa menjadi pilihan liburan yang
mengasyikan. Dua hari adalah waktu yang pas untuk menjelajah Gunungkidul.
Diantara banyaknya destinasi wisata yang
menarik di Gunungkidul, terdapat dua tempat yang dikenal sebagai primadona
wisata Gunungkidul. Yap! Gunung Api Purba Nglanggeran dan Goa Pindul selalu
mengundang rasa penasaran wisatawan yang berkunjung ke Jogja.
Gunung Api Purba Nglanggeran, Indahnya
Yogyakarta dari Atas Puncak
Desa Nglanggeran menjadi tempat dimana gunungapi purba menjulang kokoh. Ekowisata ini dikelola oleh masyarakat dengan konsep
untuk menyejahterakan masyarakat lokal setempat. Gunung purba ini berupa bukit
batu dengan sejumlah puncak yang berdiri gagah pada ketinggian 200 hingga 700
meter diatas permukaan laut. Jalan setapak pendakian telah tersedia hingga
mencapai puncak dari gunung purba ini. Biasanya, durasi wisatawan untuk mendaki
hingga puncak adalah satu jam.
Susah payah pun terbayar. Di puncak batu,
pengunjung bisa menikmati pemandangan eksotis. Yogyakarta terlihat menghampar
luas bersama hijaunya pepohonan. Dinding batu pada bukit di kanan dan kiri
seolah menjadi bingkai bagi pemandangan luar biasa itu. Terdapat beberapa titik
gardu pandang yang menarik untuk melihat pemandangan sekitar gunung api purba.
Dari gardu pandang itu pula, pendaki bisa menikmati kegagahan Gunung Limajari.
Gunung Limajari adalah sebuah gunung yang berada di seberang gardu pandang.
Puncaknya berupa batu-batu besar yang membentuk dinding dengan lekukan
menyerupai jari tangan. Mungkin itulah asal usul mengapa gunung itu diberi nama
Gunung Limajari.
Sebaiknya pendakian Gunung Api Purba dimulai
di pagi hari sehingga anda dapat melanjutkan penjelajahan wisata di Gunungkidul
pada siang harinya. Usai mendaki Gunung Api Purba Nglanggeran, waktunya untuk
makan siang. Salah satu kuliner popular di Gunungkidul adalah nasi merah. Nasi
merah ini biasanya dipadu dengan lauk ayam bakar, babat, ikan wader goreng,
terancam, dan sambal Lombok ijo. Tak
sulit untuk mencari tempat makan dengan sajian khas Gunungkidul ini, salah satu
yang terkenal adalah Warung Pari Gogo. Selain nasi merah, hidangan khas
Gunungkidul adalah belalang goreng. Untuk anda yang menyukai kuliner unik, anda
harus mencoba belalang goreng Gunungkidul.
Mengalir Susuri Sungai
Bawah Tanah Goa Pindul
Destinasi kedua yang dikunjungi di
Gunungkidul adalah Goa Pindul. Gunungkidul memang terkenal memiliki banyak goa.
Beberapa diantaranya merupakan aliran sungai bawah tanah. Goa Pindul sendiri
memiliki aliran sungai bawah tanah sepanjang 350 meter yang terbagi menjadi 3
zona: terang, remang, gelap. Zona terang terletak beberapa meter dari bibir
goa, dan semakin masuk ke dalamnya maka anda akan memasuki zona yang semakin
gelap.
Eksplorasi Goa Pindul sebagai tempat wisata
telah dimulai sejak tahun 2010. Goa ini juga disebut sebagai satu diantara
tujuh sumur bawah tanah di Gunungkidul. Di Goa Pindul, pengunjung dibawa masuk
melalui pintu goa yang juga sumur kelima dan keluar melalui pintu di sumur
keenam. Pengunjung akan mengarungi aliran sungai di Goa Pindul dengan menggunakan
ban dalam atau tubing.
Sepanjang perjalanan di dalam goa pengunjung
akan menemui keindahan stalaktit dan stalakmit. Di dalam goa, terdapat dua
stalaktit besar. Satu diantaranya memiliki diameter 2 meter serta panjang lima
meter hingga hampir menyentuh permukaan air. Satu lagi stalaktit yang lebih
besar disebut soko guru gunung, dan
stalaktit ini telah menyentuh permukaan air sungai Goa Pindul.
Yuk jelajahi alam Gunungkidul!