Harta yang Dipugar Kembali: Cantiknya Pesona Candi Sojiwan

Relief pahatan berbentuk gajah dan kambing di dinding Candi Sojiwan
Artikel oleh : Suzash Gribisy
Jika kita diminta menyebutkan nama
candi di permainan masa kecil; ABC Lima Dasar, pasti sangat sedikit yang
mengingat nama candi ini. Memang, candi ini tidak semahsyur Candi Prambanan dan
Candi Borobudur yang kerap menjadi tujuan orang-orang berwisata ke Jogja. Akan tetapi,
Candi Sojiwan ini merupakan salah satu kekayan sejarah di Yogyakarta yang lama
terpendam. Konon, candi ini baru selesai dipugar dan dibuka untuk wisatawan
pada tahun 2011. Selama ini, Candi Sojiwan hanya berupa bongkahan batu-batu
candi saja. Secara administratif, Candi Sojiwan memang terletak di Kabupaten
Klaten, Jawa Tengah. Namun karena masih sangat mendempet dengan perbatasan Yogyakarta,
candi ini juga dapat menjadi salah satu destinasi wisata yang harus kamu
kunjungi ketika singgah di kota ini. Yuk, selangkah lebih dekat dengan candi
cantik bernama Candi Sojiwan!
Serba-Serbi Candi
Candi Sojiwan merupakan candi dengan perpaduan corak Hindu dan Buddha. Menurut sejarah yang berkembang, candi ini didirikan oleh seorang raja bernama Raja Balitung. Candi yang merupakan monumen dari zaman Dinasti Mataram Kuno abad VIII—X. Raja Balitung mempersembahkan candi ini sebagai bentuk penghormatan untuk neneknya yang bernama Nini Haji Rakryan Sanjiwana. Benteng keyakinan ada di antara keduanya karena Rakryan Sanjiwana beragama Budha, sedangkan sang Raja Balitung beragama Hindu. Oleh karena itu, terjadi perpaduan pada konstruksi dan relief.
Kita dapat melihat bentuk-bentuk ukiran hewan pada dinding candi ini. Tidak sekedar bentuk saja, relief candi ini memuat ajaran moral
agama Buddha.
Relief pada Candi Sojiwan menceritakan kisah fabel yang berhubungan dengan
cerita Jataka, di antaranya cerita kera yang mensiasati buaya agar dapat
menyeberang sungai, perlombaan antara kuda dan kura-kura, cerita binatang yang
mirip dengan cerita Kancil, dan masih banyak lagi. Selain liburan di Jogja, kamu bisa sekalian belajar mengenai sejarah situs bersejarah ini.
Di Candi Sojiwan
terdapat dua deret struktur Candi Perwara Stupa. Stupa pada candi ini berbeda
dengan stupa Candi Borobudur yang bercorak Budha. Karena candi ini merupakan
perpaduan antara corak Hindu dan Budha, stupa yang ada tampak lebih ramping
daripada stupa Candi Borobudur yang tampak lebih berisi. Badan candi juga
terlihat ramping, mirip dengan Candi Prambanan.
Menginspirasi Lahirnya Motif Batik Menawan
Keunikan lainnya
dari Candi Sojiwan adalah ajaran-ajaran moral yang ada dalam relief candi
dituangkan dalam motif-motif batik dan diberi nama Batik Sojiwan. Batik cantik
ini bermotifkan beberapa relief fabel seperti kisah persahabatan kambing dan
gajah dalam motif Mendo Liman, cerita kepiting balas budi dalam motif Ceplok
Astapada, dan cerita angsa berleher dua yang dituangkan dalam motif Kumudawati.
Selain itu, ornamen yang ada di Candi Sojiwan juga menjadi inspirasi motif
batik tersebut. Hingga saat ini, sudah ada enam belas motif utama dan
kombinasinya sudah mencapai dua puluh jenis.
Pembatik Sojiwan
yang diprakarsai oleh UNESCO, BPCB Jawa Tengah, dan Departemen Arkeologi FIB
UGM ini meproduksi 13 buah batik dalam satu bulan. Satu batik dihargai dengan
kisaran harga Rp450.000—Rp500.000 bergantung dengan lebar dan panjang kainnya.
Pemasaran batik ini memang masih dipasarkan di pameran-pameran yang digelar di
luar kota dan pembelinya adalah kolektor dan orang asing karena keunikan dan
coraknya yang cantik. Namun ke depannya, batik Sojiwan diharapkan dapat menjadi
usaha masyarakat untuk melindungi kekayaan cagar budaya yang perlahan mulai
musnah termakan zaman dan dapat dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat. Kamu
ingin memiliknya? Kamu bisa langsung datang ke Galeri Batik Sojiwan yang ada di
area Candi Sojiwan.
Seorang anak sedang menyelesaikan praktik membatiknya
Cobain membatik secara langsung dengan motif khas Batik Sojiwan
Candi Sojiwan
terletak di Desa Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, jawa
Tengah. Candi ini masih dekat areanya dengan Candi Prambanan dan kompleks Ratu
Boko. Akses ke sini juga cukup mudah, pemandu wisata Travel Mates akan mengantarkan anda untuk
Karena letak
candi berada di sekeliling sawah yang hijau, suasana di taman candi ini terasa
sangat asri dan damai. Para pengunjung dapat membawa serta teman-teman dan
keluarganya untuk berkunjung ke sini menikmati udara yang segar. Para orangtua
dapat membawa anak-anak mereka sembari menceritakan kisah-kisah fabel yang ada
pada relief di dinding-dinding candi. Jika cuacanya cerah, pengunjung dapat
mengambil foto-foto indah di lingkungan candi karena langit akan biru sekali
warnanya, rumput-rumput candi akan sangat hijau, dan Candi Sojiwan akan berdiri
dengan mempesona. Feeds instagram kamu bakal semakin indah dan koleksi foto di
dinding kamarmu akan bertambah! Yang pasti juga, memori kamu juga akan merekam
indahnya candi dan suasana di sini. Selamat menikmati suasana dan kecantikan
pesona Candi Sojiwan! Lets explore and
amazed!
Disclaimer : Pastikan kamu liburan di Jogja bersama tour guide Jogja yang berpengalaman dan handal di bidangnya, tak lain dan tak bukan adalah Travel Mates.
Disclaimer : Pastikan kamu liburan di Jogja bersama tour guide Jogja yang berpengalaman dan handal di bidangnya, tak lain dan tak bukan adalah Travel Mates.
Belum ada Komentar untuk "Harta yang Dipugar Kembali: Cantiknya Pesona Candi Sojiwan"
Posting Komentar